Sabtu, 22 Oktober 2011

Kisah Legenda Putroe Neng Dibukukan

Lhokseumawe | Harian Aceh - Kisah legenda Putroe Neng atau Nian Nio Liang Khie yang dikabarkan mempunyai 100 suami, dibukukan dalam bentuk kisah fiksi. Kendati dalam bentuk fiksi, diharapkan buku ini menambah khazanah kesusastraan yang berlatar sejarah dan kebudayaan Aceh.
Buku berjudul Putroe Neng, Tatkala Malam Pertama Menjadi Malam Terakhir Bagi 99 Lelaki tersebut  ditulis Ayi Jufridar, penulis sekaligus wartawan di Lhokseumawe. Buku yang diterbitkan oleh Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo) dan mulai beradar pada 29 Maret 2011, ini bercerita tentang perjalanan Nian Nio Liang Khie dari Negeri Tiongkok sampai ke Aceh dan berperang untuk menguasai sejumlah kerajaan di Pulau Ruja (Sumatera).
Menurut Ayi, kendati ditulis dalam bentuk fiksi ia tetap menggunakan sejumlah referensi dan mewawancarai beberapa narasumber termasuk penjaga makam Putroe Neng di Gampong Blang Pulo, Lhokseumawe.  Namun, ia mengakui referensi tertulis tentang Putroe Neng sangat terbatas sehingga banyak hal yang tidak terjawab. “Berdasarkan banyak narasumber, kisah kematian 99 suami akibat racun dalam kewanitaan Putroe Neng hanyalah legenda,” ujar Ayi Jufridar, Senin (28/3).
Ia mengaku menulis novel Putroe Neng sekitar satu tahun sejak Agustus 2009 sampai Agustus 2010. Kisah itu beberapa kali direvisi berdasarkan masukan sejumlah pihak, termasuk Iskandar Norman, wartawan dan penulis di Banda Aceh.  Kendati demikian, masih ada kejadian dalam buku tersebut yang tidak terdapat dalam berbagai referensi. “Ini memang karya sastra, bukan buku sejarah,” tambah Ayi yang mengharapkan buku tersebut mendapat sambutan baik di Aceh.(nsy)

http://harian-aceh.com/2011/03/29/kisah-legenda-putroe-neng-dibukukan

JANGAN LUPA