Awal mula pendudukan Jepang di Philipina, pada saat itu Philipina di bawah kekuuasaan Amerika Serikat. Setelah Jepang menyerang Pearl Harbour (Hawai) pada tanggal 8 Desember 1941. Jepang menyerang Philipina yang sudah terbentuk negara Coumonwealth sejak 1935. Dengan presidenya Manuel L Qurton dan wakilnya Sergio Osemena.
Dalam menghadapi Jepang, Philipina dan Amerika bersatu mebentuk kesatuan USAFFE (United State Army Forces In the For East) dipimpin oleh Douglas Mac Artur. Tentara Jepang menyerang Philipina yang dipertahankan mati-matian oleh tentara Philipina dan Amerika terutama di Semenanjung Batan dan Corregidor.
A. AWAL MASA PENDUDUKAN
Persiapan Jepang untuk perang, terutama untuk menyerang Philipina telah direncanakan secara hati-hati. Genap sebelum rencana mereka dilaksanakan untuk menyerang target di Philipina, tiga tugas angkatan perang sudah berada pada jalur menuju Philipina. Dua di antaranya mendarat di Luzon Utara sedangkan yang satunya lagi di Pulau Batan. Pada permulaan tanggal 8 Desember, pendaratan di Batan tanpa perlawanan apapun. Di bagian selatan Jepang datang dari Pulau Palau, berpangkalan di Legazpi pada hari yang sama. Pangkalan yang sama juga didirikan di Davao dan Jolo pada tanggal 20 Desember 1941.
Terjadi perlawanan kecil di pangkalan itu, namun tidak ada cukup orang untuk melawan Jepang, terlebih lagi pertahanan Philipina amat buruk dan hanya sedikit pesawat tempur yang dimiliki untuk melawan Jepang. Beberapa pesawat temput amerika di Clarks Field dan di Nichols Field di hancurkan pada hari pertama serangan udara Jepang. Sebagai konsekuensinya, ketika tentara Jepang mendarat di utara dan selatan pulau Luzon, tak ada pertahanan yang efektif untuk mencegah tentara Jepang menguasai daerah mereka melalui wilayah USAFFE.
Gambar : Sergio Osmena
Sementara itu, pangkalan utama Jepang didirikan pada tanggal 22 Desember 1941. Jepang menyerang daratan di Lingayen, sementara tentara Amerika yang sebelumnya diperingatkan lebih dulu akan penyerangan ini gagal untuk mempertahankan daerah tersebut. Dari Lingayen, Jepang bergerak cepat menuju Damortis dan Rosario di Luzon tengah. Hampir dalam waktu yang sama ada tiga daerah yang berhasil di kuasai sepanjang teluk Lamon, yaitu Mauban, Atimonan dan Siain. Kedua tentara yang terpisah kemudian memusat di Manila. Tentara di utara datang dari Lingayen dan tentara di selatan datang dari teluk Lamon. Meskipun perlawanan sengit yang bertujuan untuk memberi USAFFE cukup waktu untuk mudur, tapi tentara Jepang tetap bergerak menuju Manila dengan perlawanan kecil. Pada tanggal 2 Januari 1942 tentara Jepang dari Utara dan Selatan tadi berhasil menguasai kota Manila.
B. JANJI KEMERDEKAAN PHILIPINA OLEH JEPANG
Pada permulaannya Jepang diterima dengan baik karena Jepang dianggap sebagai pembebas dan menjajikan kemerdekan. Maka mulailah Jepang mendengungkan semboyan “Asia For the Asiatic”(asia untuk asia). Dan untuk menarik simpati maka Hidei Tizyo mengatakan Jepang dengan gembira membantu Philipina untuk mencapai kemerdekaan, asal mau bekerjasama dan mau masuk dalam program Jepang yakni Kemakmuran Bersama Asia Timur.
Selama mempersiapkan kemerdekaan, maka Jepang membentuk partai tunggal yakni Kalibepi pada tanggal 18 Juni 1943 dengan Laurel sebagai ketua. Setelah diresmikan, dibuat juga rancangan konstituante. Dan Jepang menepati janjinya pada tanggal 14 Oktober 1943 dimana Republik Philipina diumumkan dan Laurel sebagai presiden. Rebublik ini merupakan bentukan Jepang dan kemudian dilakukan perubahan-perubahan pada pemerintahan. Dalam pemerintahan terdapat organisasi adminitrasi yakni:
Tiap-tiap departemen memiliki penasehat yang berasal dari Jepang.
Gambar : Bendera Negara Philipina
C. KONDISI BIDANG PENDIDIKAN
Dalam bidang pendidikan Jepang memiliki tujuan yakni menghilangkan kebudayaan barat. Usaha yang dilakukan adalah dengan mendirikan sekolah-sekolah dasar sebab dalam tingkat ini mudah untuk mempengruhi propaganda Jepang. Disini juga Jepang membangun sekolah kejuruan dan kursus-kursus pertanian. Dalam pelajaran formal juga diajarkan sejarah Philipina dalam bahasa Tagalog. Tapi karena kekurangan ekonomi jadi menyebabkan tidak ada gairah rakyat untuk bersekolah.
D. KONDISI BIDANG EKONOMI
Dalam bidang ekonomi, industri dan perdagangan sangat menderita dan pertanian mengalami kemunduran, sebab banyak petani yang enggan mengerjakan lahannya. Rakyat dipaksa menanam kapas untuk kepentingan Jepang. Dengan keadaan ekonomi demikian menyebabkan harga-harga melambung tinggi, sebaliknya nilai mata uang mengalami penurunan. Karena nilai uang sangat merosot maka ada istilah Micky Mouse Money.
Aktifitas ekonomi selama masa pendudukan secara kebutuhan sangatlah terbatas. Industri komersil dan perdagangan sangat menderita dan mengalami kemerosotan. Kuda, mobil, truk dan alat transportasi lainnya disita oleh Jepang. Sebagai gantinya para pemilik alat transportasi tersebut menerima potongan kertas dengan tulisan yang tak bisa dibaca didalmnya. Sebagai penghibur dalam penerimaan potongan kertas yang demikian ini yang hanya dapat digunakan sebagai kertas pembungkus rokok.
Penduduk kota Manila, ditidak mempunyai lahan pertanian untuk membayar hutang-hutang mereka dan mereka sangatlah menderita. Para petani tingkat rendahan sampai sekarang semakin tenggelam akibat dari kaum burjuis dan tidak adanya kepemilkan tanah.
E. KONDISI BIDANG SOSIAL
Dalam bidang sosial, kehidupan rakyat sangat menyedihkan dan merupakan cobaan yang berat. Rakyat sendiri mempunyai banyak musuh, seperti kelaparan dan menghadapi polisi militer Jepang (Kompetei) yang kadang tidak bersikap perikemanusiaan. Karena kondisi sosial yang sangat buruk tadi maka kejahatan merajalela, terutama kejahatan untuk mendapat bahan makanan. Dilain pihak ada orang-orang yang hidup mewah yang sering di sebut kaum borjuis baru, yaitu golongan yang mau kerjasama dengan Jepang. Dalam hal ini kebanyakan kaum pedagang.
F. KONDISI BIDANG BUDAYA
Dalam bidang budaya, semua pengaruh yang berbau USA (Barat) di hilangkan dan digantikan kebudayaan Jepang. Karena kondisi ini mulai timbulah perlawanan-perlawanan terhadap Jepang.
G. PERLAWANAN TERHADAP JEPANG
1. Perang Gerilya Hukbalahap
Di antaranya adalah Hukbalahap, mereka melakukan perlawanan dengan perang geriliya dan beberapa gerakan geriliya Hukbalahap:
Tujuan gerakan Hukbalahap:
Gerakan Hukbalahap secara resmi berdiri pada tanggal 7 maret 1942. Gerakan ini mempunyai kekuatan berupa:
Perlawanan ini berlangsung kurang lebih selama tiga tahun dan ternyata banyak berhasilnya dan selama itu berhasil membunuh kurang lebih 25.000 tentara Jepang.
2.Perang Laut Philipina
Tahun 1944 terjadi pertempuran penting di Pasifik. Perlahan tapi pasti, angkatan laut Amerika dan kapal perangnya melalui jalur sebelah utara Australia. Pulau Saipan Dan Tinian di bombardir oleh konvoi dan kapal perang Amerika pada bulan Juni dan setelah itu mereka membangun pangkalan di Guam. Sementara itu kapal perang besar dikerahkan di laut Philipina dari pesisir Pasifik. Pada tanggal 19 Juni perang laut Philipina dimulai. Perang ini terutama merupakan pertempuran udara di atas Guam. Hasilnya Amerika berhasil menghancurkan 402 pesawat tempur Jepang. Dan Amerika kehilangan 17 persawat tempur yang hancur dan 4 kapal perang mereka dirusak Angkatan Udara Jepang. Dengan menghancurkan sebagian besar pesawat tempur Jepang, armada Amerika buru-buru menuju ke barat dalam rangka untuk membujuk kapal Jepang meninggalkan wilayah tersebut.
Pencarian dengan pesawat-pesawat dilakukan untuk menentukan dimana posisi musuh. Kontak dengan armada Jepang dilakukan pada sore hari tanggal 20 Juni. Akan tetapi Amerika malah membombardir dan buru-buru berjuang untuk menyerang dan menenggelamkan 2 kapal induk Jepang, 2 kapal perusak, 1 kapal tangki, dan kemudian mereka menghancurkan lagi 3 kapal induk, 1 kapal perang, 3 kapal pesiar, 1 kapal perusak, dan 3 kapal tangki. Sementara Amerika menderita kerusakan 16 pesawat di tembak jatuh dan 73 jatuh sendiri karena kehabisan bahan bakar. Perang di laut Philipina ini mencegah Jepang menguasai daerah Marianas. Di sisi lain sudah pasti kemudian pulau itu direbut oleh Amerika.
3.Perang di Selat Surigao
Tentara Jepang di sebelah selatan dating dari Singapura memasuki Selat Surigao yang sempit pada jam malam tanggal 25 Oktober. Tugas tentara Amerika yang dikepalai oleh Laksamana J. B Oldendorf adalah menunggu tentara Jepang dalam kesunyian. Komandan Jepang, tidak menduga bahwa kedatangannya telah diketahui, mereka terus menyusuri selat tersebut dengan percaya diri. Saat yang tepat ketika kapal Jepang dalam jarak tembak meriam besar Amerika, Oldendorf member isyarat untuk menyerang. Kapal induk, kapal perusak dan kapal perang Jepang di serang dengan dahsyatnya. Laksamana Nishimura pun tidak diketahui apakah terkena serangan tersebut atau tidak. Sementara Amerika hanya kehilangan 1 kapal perusak.
H. PEMBEBASAN KOTA MANILA
Sementara di kota Manila angkatan laut Jepang mulai rangkaian kekejaman yang pasti membunuh ribuan penduduk kota. Dengan cepat pasukan Amerika datang ke Manila atas kekejaman ini. Sekitar jam 17.30 sampai 18.00 tanggal 3 Februari 1945 elemen terdepan dari tentara Amerika memasuki kota Manila. Hanya sedikit warga Philipina yang di temukan tentara Amerika, kebanyakan dari mereka berada di dalam rumah karena takut akan kekejaman tentara Jepang. Satu unit tank dengan segera menuju kampus Universitas Santo Tomas untuk membebaskan tentara Amerika yang dikurung disana. Dalam kegelapan malam, para tahanan dengan sedikit wajah yang pucat menyayikan lagu “God Bless America” lalu diikuti lagu “Star Spangled Banner”. Malam itu diisi dengan suara kegembiraan dan bersyukur pada keagungan Tuhan dalam ketinggian.
I. KEMBALINYA NEGARA COMMONWEALTH
Pada saat akhirnya diputuskan bahwa sebagian besar pulau telah di tangan Amerika, Mac Arthur memerintahkan organisasi sipil untuk memegang pemerintahan kota. Sementara kedudukan pemerintahan commonwealth didirikan di Tacloban, Leyte pada tanggal 23 Oktober 1944. Pada tanggal 15 November 1944, dalam rangka hari jadi Commonwealth yang ke 9, presiden Sergio Osmena mewakili warga Philipina berkata “karena demokrasi dan kemerdekaan merupakan hak setiap orang untuk berpemerintahan sendiri dan untuk berlindung dari agresi, persoalan moral besar dari keadilan, kebajikan dan martabat diperjuangkan di Philipina saat ini. Saya kagum terhadap cara perjuangan tentara Amerika dalam perang ini. Saya juga kagum terhadap cara warga Philipina membantu dalam pertarungan ini ”
Gambar : Douglas Mac Arthur
Pada tanggal 27 Februari 1945, Mac Arthur yang memegang atas pemerintahan militer, menyerahkan kendali pemerintahan sipil kepada presiden Osmena. Pada tanggal 4 July 1945, Mac Arthur memproklamirkan kemerdekaan seluruh Philipina dari Jepang.
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/03/pendudukan-jepang-di-philipina.html
Dalam menghadapi Jepang, Philipina dan Amerika bersatu mebentuk kesatuan USAFFE (United State Army Forces In the For East) dipimpin oleh Douglas Mac Artur. Tentara Jepang menyerang Philipina yang dipertahankan mati-matian oleh tentara Philipina dan Amerika terutama di Semenanjung Batan dan Corregidor.
A. AWAL MASA PENDUDUKAN
Persiapan Jepang untuk perang, terutama untuk menyerang Philipina telah direncanakan secara hati-hati. Genap sebelum rencana mereka dilaksanakan untuk menyerang target di Philipina, tiga tugas angkatan perang sudah berada pada jalur menuju Philipina. Dua di antaranya mendarat di Luzon Utara sedangkan yang satunya lagi di Pulau Batan. Pada permulaan tanggal 8 Desember, pendaratan di Batan tanpa perlawanan apapun. Di bagian selatan Jepang datang dari Pulau Palau, berpangkalan di Legazpi pada hari yang sama. Pangkalan yang sama juga didirikan di Davao dan Jolo pada tanggal 20 Desember 1941.
Terjadi perlawanan kecil di pangkalan itu, namun tidak ada cukup orang untuk melawan Jepang, terlebih lagi pertahanan Philipina amat buruk dan hanya sedikit pesawat tempur yang dimiliki untuk melawan Jepang. Beberapa pesawat temput amerika di Clarks Field dan di Nichols Field di hancurkan pada hari pertama serangan udara Jepang. Sebagai konsekuensinya, ketika tentara Jepang mendarat di utara dan selatan pulau Luzon, tak ada pertahanan yang efektif untuk mencegah tentara Jepang menguasai daerah mereka melalui wilayah USAFFE.
Sementara itu, pangkalan utama Jepang didirikan pada tanggal 22 Desember 1941. Jepang menyerang daratan di Lingayen, sementara tentara Amerika yang sebelumnya diperingatkan lebih dulu akan penyerangan ini gagal untuk mempertahankan daerah tersebut. Dari Lingayen, Jepang bergerak cepat menuju Damortis dan Rosario di Luzon tengah. Hampir dalam waktu yang sama ada tiga daerah yang berhasil di kuasai sepanjang teluk Lamon, yaitu Mauban, Atimonan dan Siain. Kedua tentara yang terpisah kemudian memusat di Manila. Tentara di utara datang dari Lingayen dan tentara di selatan datang dari teluk Lamon. Meskipun perlawanan sengit yang bertujuan untuk memberi USAFFE cukup waktu untuk mudur, tapi tentara Jepang tetap bergerak menuju Manila dengan perlawanan kecil. Pada tanggal 2 Januari 1942 tentara Jepang dari Utara dan Selatan tadi berhasil menguasai kota Manila.
B. JANJI KEMERDEKAAN PHILIPINA OLEH JEPANG
Pada permulaannya Jepang diterima dengan baik karena Jepang dianggap sebagai pembebas dan menjajikan kemerdekan. Maka mulailah Jepang mendengungkan semboyan “Asia For the Asiatic”(asia untuk asia). Dan untuk menarik simpati maka Hidei Tizyo mengatakan Jepang dengan gembira membantu Philipina untuk mencapai kemerdekaan, asal mau bekerjasama dan mau masuk dalam program Jepang yakni Kemakmuran Bersama Asia Timur.
Selama mempersiapkan kemerdekaan, maka Jepang membentuk partai tunggal yakni Kalibepi pada tanggal 18 Juni 1943 dengan Laurel sebagai ketua. Setelah diresmikan, dibuat juga rancangan konstituante. Dan Jepang menepati janjinya pada tanggal 14 Oktober 1943 dimana Republik Philipina diumumkan dan Laurel sebagai presiden. Rebublik ini merupakan bentukan Jepang dan kemudian dilakukan perubahan-perubahan pada pemerintahan. Dalam pemerintahan terdapat organisasi adminitrasi yakni:
•Departemen Dalam Negeri
•Departemen Keuangan
•Departemen Kehakiman
•Departemen Pertanian
•Departemen Pendidikan
•Departemen Kesehatan dan Kesejahtreraan Umum
•Departemen Pekerjaan Umum dan Perhubungan
Tiap-tiap departemen memiliki penasehat yang berasal dari Jepang.
C. KONDISI BIDANG PENDIDIKAN
Dalam bidang pendidikan Jepang memiliki tujuan yakni menghilangkan kebudayaan barat. Usaha yang dilakukan adalah dengan mendirikan sekolah-sekolah dasar sebab dalam tingkat ini mudah untuk mempengruhi propaganda Jepang. Disini juga Jepang membangun sekolah kejuruan dan kursus-kursus pertanian. Dalam pelajaran formal juga diajarkan sejarah Philipina dalam bahasa Tagalog. Tapi karena kekurangan ekonomi jadi menyebabkan tidak ada gairah rakyat untuk bersekolah.
D. KONDISI BIDANG EKONOMI
Dalam bidang ekonomi, industri dan perdagangan sangat menderita dan pertanian mengalami kemunduran, sebab banyak petani yang enggan mengerjakan lahannya. Rakyat dipaksa menanam kapas untuk kepentingan Jepang. Dengan keadaan ekonomi demikian menyebabkan harga-harga melambung tinggi, sebaliknya nilai mata uang mengalami penurunan. Karena nilai uang sangat merosot maka ada istilah Micky Mouse Money.
Aktifitas ekonomi selama masa pendudukan secara kebutuhan sangatlah terbatas. Industri komersil dan perdagangan sangat menderita dan mengalami kemerosotan. Kuda, mobil, truk dan alat transportasi lainnya disita oleh Jepang. Sebagai gantinya para pemilik alat transportasi tersebut menerima potongan kertas dengan tulisan yang tak bisa dibaca didalmnya. Sebagai penghibur dalam penerimaan potongan kertas yang demikian ini yang hanya dapat digunakan sebagai kertas pembungkus rokok.
Penduduk kota Manila, ditidak mempunyai lahan pertanian untuk membayar hutang-hutang mereka dan mereka sangatlah menderita. Para petani tingkat rendahan sampai sekarang semakin tenggelam akibat dari kaum burjuis dan tidak adanya kepemilkan tanah.
E. KONDISI BIDANG SOSIAL
Dalam bidang sosial, kehidupan rakyat sangat menyedihkan dan merupakan cobaan yang berat. Rakyat sendiri mempunyai banyak musuh, seperti kelaparan dan menghadapi polisi militer Jepang (Kompetei) yang kadang tidak bersikap perikemanusiaan. Karena kondisi sosial yang sangat buruk tadi maka kejahatan merajalela, terutama kejahatan untuk mendapat bahan makanan. Dilain pihak ada orang-orang yang hidup mewah yang sering di sebut kaum borjuis baru, yaitu golongan yang mau kerjasama dengan Jepang. Dalam hal ini kebanyakan kaum pedagang.
F. KONDISI BIDANG BUDAYA
Dalam bidang budaya, semua pengaruh yang berbau USA (Barat) di hilangkan dan digantikan kebudayaan Jepang. Karena kondisi ini mulai timbulah perlawanan-perlawanan terhadap Jepang.
G. PERLAWANAN TERHADAP JEPANG
1. Perang Gerilya Hukbalahap
Di antaranya adalah Hukbalahap, mereka melakukan perlawanan dengan perang geriliya dan beberapa gerakan geriliya Hukbalahap:
•Gerakan Hukbalahap, dibawah pimpinan Luis Taruc yang beroprasi di Luzon.
•Gerakan gerilya di Manilla di bawah pimpinan Anderzon
•PQOG (Presiden Quezons Owi Guirellas) di Suzzon Selatan dibawah pimpinan W.Q Vinzone.
•Gerakan di Visayes dibawah pmpinan Ruperto Kengleon.
Tujuan gerakan Hukbalahap:
•Melawan Jepang
•Mengadakan pembaruan tanah
•Mempertahankan tanah milik tuan-tuan yang telah pergi ke kota.
Gerakan Hukbalahap secara resmi berdiri pada tanggal 7 maret 1942. Gerakan ini mempunyai kekuatan berupa:
•Pasukan tempur yang besenjata lengkap 5000 orang.
•Pasukan tempur ringan kurang lebih 10.000 orang
•Pasukan tak besenjata 35.000 orang
Perlawanan ini berlangsung kurang lebih selama tiga tahun dan ternyata banyak berhasilnya dan selama itu berhasil membunuh kurang lebih 25.000 tentara Jepang.
2.Perang Laut Philipina
Tahun 1944 terjadi pertempuran penting di Pasifik. Perlahan tapi pasti, angkatan laut Amerika dan kapal perangnya melalui jalur sebelah utara Australia. Pulau Saipan Dan Tinian di bombardir oleh konvoi dan kapal perang Amerika pada bulan Juni dan setelah itu mereka membangun pangkalan di Guam. Sementara itu kapal perang besar dikerahkan di laut Philipina dari pesisir Pasifik. Pada tanggal 19 Juni perang laut Philipina dimulai. Perang ini terutama merupakan pertempuran udara di atas Guam. Hasilnya Amerika berhasil menghancurkan 402 pesawat tempur Jepang. Dan Amerika kehilangan 17 persawat tempur yang hancur dan 4 kapal perang mereka dirusak Angkatan Udara Jepang. Dengan menghancurkan sebagian besar pesawat tempur Jepang, armada Amerika buru-buru menuju ke barat dalam rangka untuk membujuk kapal Jepang meninggalkan wilayah tersebut.
Pencarian dengan pesawat-pesawat dilakukan untuk menentukan dimana posisi musuh. Kontak dengan armada Jepang dilakukan pada sore hari tanggal 20 Juni. Akan tetapi Amerika malah membombardir dan buru-buru berjuang untuk menyerang dan menenggelamkan 2 kapal induk Jepang, 2 kapal perusak, 1 kapal tangki, dan kemudian mereka menghancurkan lagi 3 kapal induk, 1 kapal perang, 3 kapal pesiar, 1 kapal perusak, dan 3 kapal tangki. Sementara Amerika menderita kerusakan 16 pesawat di tembak jatuh dan 73 jatuh sendiri karena kehabisan bahan bakar. Perang di laut Philipina ini mencegah Jepang menguasai daerah Marianas. Di sisi lain sudah pasti kemudian pulau itu direbut oleh Amerika.
3.Perang di Selat Surigao
Tentara Jepang di sebelah selatan dating dari Singapura memasuki Selat Surigao yang sempit pada jam malam tanggal 25 Oktober. Tugas tentara Amerika yang dikepalai oleh Laksamana J. B Oldendorf adalah menunggu tentara Jepang dalam kesunyian. Komandan Jepang, tidak menduga bahwa kedatangannya telah diketahui, mereka terus menyusuri selat tersebut dengan percaya diri. Saat yang tepat ketika kapal Jepang dalam jarak tembak meriam besar Amerika, Oldendorf member isyarat untuk menyerang. Kapal induk, kapal perusak dan kapal perang Jepang di serang dengan dahsyatnya. Laksamana Nishimura pun tidak diketahui apakah terkena serangan tersebut atau tidak. Sementara Amerika hanya kehilangan 1 kapal perusak.
H. PEMBEBASAN KOTA MANILA
Sementara di kota Manila angkatan laut Jepang mulai rangkaian kekejaman yang pasti membunuh ribuan penduduk kota. Dengan cepat pasukan Amerika datang ke Manila atas kekejaman ini. Sekitar jam 17.30 sampai 18.00 tanggal 3 Februari 1945 elemen terdepan dari tentara Amerika memasuki kota Manila. Hanya sedikit warga Philipina yang di temukan tentara Amerika, kebanyakan dari mereka berada di dalam rumah karena takut akan kekejaman tentara Jepang. Satu unit tank dengan segera menuju kampus Universitas Santo Tomas untuk membebaskan tentara Amerika yang dikurung disana. Dalam kegelapan malam, para tahanan dengan sedikit wajah yang pucat menyayikan lagu “God Bless America” lalu diikuti lagu “Star Spangled Banner”. Malam itu diisi dengan suara kegembiraan dan bersyukur pada keagungan Tuhan dalam ketinggian.
I. KEMBALINYA NEGARA COMMONWEALTH
Pada saat akhirnya diputuskan bahwa sebagian besar pulau telah di tangan Amerika, Mac Arthur memerintahkan organisasi sipil untuk memegang pemerintahan kota. Sementara kedudukan pemerintahan commonwealth didirikan di Tacloban, Leyte pada tanggal 23 Oktober 1944. Pada tanggal 15 November 1944, dalam rangka hari jadi Commonwealth yang ke 9, presiden Sergio Osmena mewakili warga Philipina berkata “karena demokrasi dan kemerdekaan merupakan hak setiap orang untuk berpemerintahan sendiri dan untuk berlindung dari agresi, persoalan moral besar dari keadilan, kebajikan dan martabat diperjuangkan di Philipina saat ini. Saya kagum terhadap cara perjuangan tentara Amerika dalam perang ini. Saya juga kagum terhadap cara warga Philipina membantu dalam pertarungan ini ”
Pada tanggal 27 Februari 1945, Mac Arthur yang memegang atas pemerintahan militer, menyerahkan kendali pemerintahan sipil kepada presiden Osmena. Pada tanggal 4 July 1945, Mac Arthur memproklamirkan kemerdekaan seluruh Philipina dari Jepang.
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/03/pendudukan-jepang-di-philipina.html